Happy Days in Rainy Bangkok
Bulan Oktober tahun lalu, gue dan Indah melakukan perjalanan pertama bersama-sama.
Agenda : Liburan.
Tujuan : Bangkok, Thailand.
Perjalanan pertama bertema ‘half-backpack’ ini ternyata cukup bikin kangen. Karena itu, gue putuskan ingin menyimpan memori jalan-jalan 3 hari itu, di sini. 🙂
Perjalanan ke Bangkok, dari Jakarta, kami lakukan tanggal 16 Oktober, dengan pesawat Air Asia, yang sudah dibeli beberapa bulan sebelumnya. Gue yang tinggal di Pontianak, dan Indah yang tinggal di Surabaya, sudah berjumpa di Jakarta, (kalau tidak salah) dua hari sebelum keberangkatan ke Bangkok, Thailand.
Detil perjalanan di Bangkok tidak gue ceritakan di sini karena sudah banyak sekali tulisan berisi informasi tentang trip ke Bangkok yang tersedia. (Kalau gue berejeki (amin!) jalan-jalan ke Athena atau negeri yang jarang dikunjungi, gue pasti akan tuliskan detil perjalanannya di sini hehe). Tapi yang jelas, file trip ke Bangkok yang gue minta dari Neng Teppy sangat membantu gue dan Indah selama kami bertualang di sana.
Selama di sana, sebenarnya gue juga sudah mencatat perjalanan per hari selama di sana, dengan ancang-ancang akan gue tuliskan di blog. Tapi, sayang filenya entah lenyap ke mana. Karena itu, gue putuskan untuk menyimpan kenangan jalan-jalan perdana dengan Indah dalam bentuk galeri foto saja! Here we go!
***
Ketibaan kami di sana disambut dengan hujan lebat. Karena sudah sepakat untuk coba menikmati perjalanan di Thailand dengan hemat, gue dan Indah memutuskan untuk ber-angkot ria, berlari-lari dengan jas hujan, naik turun metro mini, bemo, dan sedikit jajanan babi sebelum memulai perjalanan ke hotel.
Selama 3 malam, kami menginap di Viengtai Hotel, yang berlokasi di Khao San Road. Khao San Road ini semacam Legian-nya Bali, yang penuh dengan wisatawan asing. Cocok untuk backpacker karena banyak hotel, hostel, dan penginapan seperti yang banyak terdapat di Jalan Jaksa, Jakarta (gue nggak tau apa sebutannya), yang cukup terjangkau dompet. Dibandingkan dengan hotel sekelilingnya, Viengtai Hotel termasuk hotel yang cukup ‘oke’. Jadi, dengan harga kamar per malam US$45,61 (sekitar 250 ribu per orang), sepertinya it worth the price. 🙂
Rute jalan-jalan gue dan Indah lumayan random. Sempet jalan ke Golden Temple. Karena udah pernah ke sini, Indah nggak ikut masuk lagi. Berhubung tiket masuknya juga lumayan. Kalau nggak salah, sekitar 300 ribu. Kalau nggak pernah ke sini, boleh sih mampir. Seru juga ngeliatin kuil-kuil berwarna emas. Sempet juga ngelihat puluhan anak SMP yang sedang beribadah di salah satu pendopo. Selain itu, kita juga mampir ke beberapa kuil lain, pasar malam di daerah Siam, ke mal, dan tempat wajib kunjung, Madam Tussaud. 🙂
Ini salah satu kenangan yang lumayan indah dari trip Thailand. Makan-makan! Bukan kenapa-kenapa, gue pribadi agak aneh dengan taste yang disuguhkan dari makanan yang disajikan. Tomyam lebih asin dan asam daripada yang gue biasa nikmati. Ikan bakarnya tawar. Bumbu dari buah campuran semacam rujak itu lumayan aneh di lidah. Tapi buah di Bangkok memang top. Kelapanya segar. Durian Bangkoknya super. Dan yang paling enak, mango sticky rice! Mangganya muanis banget.
***
Well, that’s a bit of my travelling stories I had. Feel good that I finally keep this moment as a story here. Now I learn one thing about travelling.
It’s not the destination that mesmerize. It’s who you travel with that matter the most! 🙂
Arman
pengalaman kita ke bkk malah kita cocok banget ama makanannya. enak2 dan murah2. hahaha.
vinnydubidu
iya nih kak beberapa makanannya kurang cocok.. tapi kalau harga sihh memang murah sekaliii. hahahaha.