Dari Harry Turun ke Hati
Sejujurnya saya belum pernah berkhayal untuk bisa mengunjungi Inggris, sampai saya mengenal Harry Potter.
***
Ya, perkenalan dengan Harry meninggalkan banyak cerita ‘pertama’ bagi saya.
Untuk pertama kalinya, saya bisa membaca buku dengan tebal hampir 400 halaman, dalam waktu kurang dari satu bulan.
Untuk pertama kalinya, saya yang tidak pernah percaya dengan kekuatan lain (di luar kekuatan manusia), mulai berharap “seandainya sihir itu ada…”.
Untuk pertama kalinya, saya menaruh harapan untuk mengunjungi Inggris, menjelajahi Hogwarts, dan berdiri di depan peron 9¾.
Untuk pertama kalinya, saya mulai memimpikan Inggris.
Apa yang JK Rowling perbuat lewat tulisannya itu membuat saya, jatuh cinta.
***
Melihat kompetisi #InggrisGratis, mimpi kala itu kembali menari-nari dalam ingatan. Tanpa perlu pikir panjang, saya langsung mengulik cerita tentang Inggris, melirik sedikit sejarah, hingga dengan bahagianya memikirkan ‘apa yang akan saya lakukan nanti di Inggris?’, lalu mulai menulis. Siapa tahu, kali ini mimpi saya akan amin terwujud.
Jalan-jalan ke Trafalgar Square
Trafalgar Square menyimpan cerita sejarah yang berhubungan dengan Trafalgar. Apa itu?
Sebelumnya, tempat ini bernama “King William the Fourth’s Square”. Kemudian, oleh arsitek dan saudagar tanah bernama George Ledwell Taylor, nama ini diganti menjadi Trafalgar Square atau Monumen Trafalgar. Monumen ini didirikan untuk mengenang kemenangan Inggris atas Prancis dan Spanyol dalam Pertempuran Trafalgar di Tanjung Trafalgar, Cadiz, Spanyol, tahun 1805 silam. Lebih detil tentang perang, silakan baca di sini aja.
Gambar dari sini
Selain mengenang Pertempuran Trafalgar, jantung kota London ini juga menjadi pusat perayaan hari bersejarah lain di Inggris. Di antaranya, Victory of Europe Day, yang diperingati setiap tanggal 8 Mei. Pada tanggal tersebut, warga berkumpul untuk merayakan runtuhnya rezim Nazi sekaligus berakhirnya Perang Dunia II di Eropa, yang terjadi tahun 1945. Serunya lagi, kesempatan ini juga dimanfaatkan sebagai ajang temu para wisatawan dari seluruh dunia yang sedang berkunjung ke Inggris!
Yang wajib dilihat di tempat ini tentu saja ikon dari Monumen Trafalgar. Bisa dilihat di bawah, air mancur rancangan Sir Edwin Lutyens tahun 1930, dengan latar belakang Tugu Nelson. Tugu yang didirikan tahun 1847 ini, bernilai 47 ribu poundsterling, dibangun sebagai penghormatan kepada pahlawan Perang Trafalgar, Laksamana Horation Nelson.
Gambar dari sini
Monumen Trafalgar juga jadi tempat kegiatan seni.
Mirip-mirip Kota Tua-nya Jakarta nggak sih?
Video mapping di Museum Fatahillah – Gambar dari sini
Ikutan tur Bowl of Chalk
“Pay what you want”. Begitulah slogan Bowl of Chalk. Mari terjemahkan slogan tadi menjadi, ‘bayar sesukamu’. Katanya, turis boleh membayar berapapun untuk mengikuti kegiatan ini. Soalnya, tujuan kegiatan ini memang untuk mengenalkan wisata di kota London.
Di situs Bowl of Chalk, kita akan menemukan jadwal mulai dari tanggal, jam, hingga lokasi titik temu untuk peserta. Setiap hari Sabtu, rute yang ditempuh adalah Trafalgar Square menuju St. Paul’s, dan kembali lagi ke Trafalgar. Untuk hari Minggu, tur akan dilangsungkan di bagian timur kota London. Berarti bisa nih. Ke Trafalgarnya pas hari Sabtu aja, supaya bisa ikutan Bowl of Chalk. 😀
Kunjungan di timur kota London
Dari review yang saya baca di Trip Advisor, sebagian besar wisatawan merasa terkesan dengan tur Bowl of Chalk. Alasannya, jalan-jalan model begini seru karena peserta bisa singgah di berbagai sudut kota London, ditemani tour guide. bareng wisatawan berbagai negara, dan nggak perlu membayar mahal. Komplit!
Berdiri di King’s Cross dan Peron 9 ¾
King’s Cross Railway Station merupakan stasiun utama bagi warga London yang berada di sebelah utara pusat kota London. Stasiun King’s Cross melayani warga dari 12 pemberhentian (platform). Saking ‘pusatnya’, BBC pernah menulis bahwa sekitar 150 ribu warga berlalu lalang di sini.
Gambar dari sini
Gambar dari sini
Sebagai stasiun utama, Stasiun King’s Cross menghubungkan banyak titik. Di antaranya, sebelah timur Inggris, Yorkshire, Inggris sebelah timur laut, hingga sebelah utara dan timur kota Skotlandia. Kereta dari King’s Cross juga melewati kota Cambridge, Peterborough, York, Durham, Newcastle, Edinburgh, Glasgow, Dundee, Aberdeen hingga Inverness.
Sebagian besar area King’s Cross juga digunakan untuk menampilkan karya seni seniman setempat, di antaranya living statue dalam berbagai pose.
Pose anti-mainstream
Gambar dari sini
Nah, ini agenda MAHA penting dan nggak boleh dilewatkan di Stasiun King’s Cross. Apalagi kalau bukan pergi ke tempat tujuan Harry setiap kali hendak pergi ke Hogwarts. Peron 9 ¾!
Supaya tampak lebih nyata, sebuah troli yang setengah bagiannya ‘tertelan’ dinding juga ditempatkan di bawah tulisan PLATFORM 9 ¾. Kalau bisa mampir ke sana, tentu saya akan menjadi satu di antara sekian ribu orang yang tidak akan melewatkan spot yang satu ini untuk berfoto! Mungkin dengan pose begini.
Gambar dari sini
DAN, kalau sudah nyampe sini, genaplah sudah mimpi belasan tahun saya atas Harry Potter. *AMIN* 🙂
nyonyasepatu
Seru ya kalo bs kesana hihi
vinnydubidu
Iyaaa. Mudah2an kesampean ya, mba. =))