All Vinny  

#SaveIndonesia

Belakangan ini saya lagi jarang banget baca-baca portal berita, apalagi koran. Palingan, kalau pas cek Facebook atau Path, dan ada kawan yang share berita tertentu, baru deh saya klik tautannya.

Nah, dua hari ini, teman-teman di Path sedang aktif memposting berita tentang dunia politik Indonesa yang sedang … panas. Mulai dari penangkapan si ini, postingan foto mesra si inu, berita ‘main belakang’nya si anu, hingga terakhir, yang kemarin baru saja terjadi, penangkapan si itu.

Saya nggak perlu menyebutkan nama-namanya karena saya bukan orang yang tepat untuk menanggapi berita-berita terkait. Manalah saya mengerti jelas kenapa masing-masing orang itu diberitakan sedemikian rupa. Sumber satu-satunya saya cuma tautan berita dan televisi. Media yang sekarang juga mulai disalahgunakan fungsinya oleh orang-orang tertentu. Ah… *sigh

Waktu berita-berita tentang penangkapan petinggi KPK itu muncuul, hati saya kok rasanya sedih. Saya langsung kepikiran aja pusingnya pemimpin negeri kita saat ini. Kebetulan beliau baru saja berkunjung ke kota saya minggu ini. Begitu tiba di Jakarta, mungkin beliau langsung pusing karena ‘ditodong’ sejuta orang untuk memberikan keterangan tentang berita-berita menegangkan tadi. *sigh, again.

Kemarin, pas perjalanan pulang ke rumah, posisi rumah saya yang kebetulan searah dengan sekolah polisi (saya tidak tahu apa sebutannya), macet. Soalnya, ratusan murid-murid muda yang mengikuti pendidikan kepolisian itu, pulang ke rumah. Sepertinya sih, setiap hari Jumat mereka dapat jatah pulang. Mungkin setiap weekend.

Ada yang dijemput pakai motor, ada yang ditungguin ayah ibunya, ada yang lagi masukin tas jinjingnya ke bagasi mobil, ada yang lagi menyalami ibunya yang jemput, ada yang lagi meminta pengendara motor dengan sopan untuk berhenti sebentar, karena ia dan kawan-kawannya mau nyeberang. Belum lagi postur-postur tubuh PAS dan gestur badan yang ditunjukkan para murid-murid ini. Saya tidak ragu kalau mereka adalah saringan terbaik yang berhasil masuk ke akademi kepolisian.

Namun, berhubung siang harinya saya baru membaca berita-berita yang tadi saya sebutkan di atas, saya jadi kepikiran, gimana ya Indonesia, termasuklah ratusan ratusan calon polisi tadi, 5 atau 10 tahun lagi, KALAU yang terjadi di negeri ini, ya berita-berita kelam tadi. Itu baru berita kejadiannya. Belum ngomongin tanggapan A-Z yang berseliweran di media massa. Duh, rasanya kok, tambah sedih. Tuntut sana sini, minta bongkar rahasia sana sini, nyalahin siapapun yang terlibat, teriakan tuntutan kepada yang pernah didukung, gerakan dukungan kepada yang dituntut. Duh.

Kalau boleh jujur, dukungan saya sih masih nggak berubah kepada orang dan badan yang saya dukung dari kemarin-kemarin. Terlepas dari apapun berita yang sedang menimpa keduanya, saya mimilih percaya dan memberi waktu kepada yang bersangkutan, dan (mau tidak mau) percaya kepada yang berwenang untuk menyelesaikan masalah-masalah pelik tadi. Mengutip kata pak Ahok di sini, masing-masing punya argumentasi, saya enggak pernah lihat bukti-buktinya, serahkan ke hukum saja.”

Pas lagi kepikiran bikin tulisan ini, tiba-tiba 8tracks memainkan lagu ini.

Rasa-rasanya sih, pas banget didengarkan untuk akhir pekan.
Cocok juga untuk Pak Presiden idola saya, semua pihak yang sedang ‘panas’, dan semua badan yang sedang bekerja keras menyelesaikan berita-berita pelik tadi.
Oh satu lagi. Kayaknya pas juga untuk semua orang yang sedang menunggu titik baik untuk Indonesia pekan ini.

Hold on, it will be alright.

Selamat akhir pekan!

0 thoughts on “#SaveIndonesia

  1. cerita4musim

    langsung kalem hati emang kalau tiba2 dengar si Buble nyanyi 🙂

    1. vinnydubidu

      setuju! apalagi, kalau didengerin pas hujan. kelar deh, =D

Leave A Comment