We Found Love in Whatsapp
* By whatsapp here, I am referring any messenger apps you have in phone, or any platform you have for messaging feature.
Kemarin, pas perjalanan pulang, sambil macet-macetan, tak sengaja saya mengintip ke salah satu mobil. Pengemudinya, mas-mas, lagi asyik chatting di whatsapp. Kok bisa tau? Tentu! Pertama, layar HPnya terang. Background whatsappnya hitam, lalu kotak-kotak chatnya warna putih. Pantulan cahaya handphone mengenai wajah si mas-mas, yang gue perhatikan, tersenyum-senyum senang sambil asik ngetik.
Pasti banyak yang pernah gitu kan? Chatting-an di HP sama temen, gebetan, pacar, orang tua, lalu senyam senyum sendiri. Obrolannya bisa macem-macem. Ngegosipin temen, ngomongin galau, cerita-cerita baper. Intinya, kalau udah chat dengan topik asik dan si teman chat membalas dengan responsif, terjadilah senyum dan cekikikan tadi. Seru sih, tapi…
Tapi, meskipun asik atau bahagia banget chatting-an di whatsapp atau aplikasi apapun, tetap lebih asik ngobrol langsung. Muka tatap muka. Mata ketemu mata.
Jadi, kalau memang bisa, usahakan ngobrol langsung. Tapi kalau kepepet ya nggak papa. Jangan sampai aja, kamu lebih senang atau nyaman ngobrol sama layar hape, daripada ngobrol sama manusia.
Selamat akhir pekan! Selamat Halloween!
🙂