All Indonesia Vinny  

Deg-Degan Nggak Sih?

Bulan 12 tinggal 7 hari lagi. Iya. Cepet banget! 

Memasuki minggu terakhir jelang pergantian tahun, saya mulai mengingat-ngingat apa yang sudah dikerjakan selama 12 bulan, seperti yang biasa dilakukan orang-orang. Sebelumnya, topik yang sama juga sudah pernah dibahas dengan teman-teman. “Kayaknya gue nggak ngapa-ngapain aja setahun ini. Parah”. Ternyata, topik ini juga menyelinap ke pikiran, waktu saya sendirian. 

Kalau dirating dari tingkat kebahagiaan, tahun ini sebenarnya cukup membahagiakan. Kalau dari skala 1-10, di angka 8.5 lah kira-kira. 

Saya mengawali kebahagiaan tahun ini dengan menikmati detik pergantian waktu tahun 2014 ke 2015 dengan hiruk pikuk di jalanan Las Vegas. Saya saya sering sih mimpi ke Amerika, bertahun-tahun bahkan. Tapi waktu kejadian beneran, tetap aja pertanyaan “beneran nih nyampe ke sini?” muncul juga. Bahagia banget!

Kebahagiaan berikutnya terjadi di pertengahan tahun. Cina, negara yang tidak pernah menjadi target saya untuk belajar, akhirnya menjadi atap saya selama hampir 5 bulan. Dari sini saya percaya, hidup bersama sesuatu yang tidak kita suka atau impikan atau harapkan untuk kurun waktu tertentu bisa membawa perubahan besar. Salah satunya, saya jadi kangen Guangzhou, kangen Cina. Kangen teman-temannya, kangen kampusnya, kangen makanan porsi 2 harinya, kangen lari-larinya. Kangen panasnya. Kangen dinginnya. Diam-diam saya mulai mendengarkan lagu-lagu Mandarin sambil membayangkan saya sedang berbicara dengan teman sekelas saya dulu. Suwer, kangen banget. 

Guangzhou.jpg

Kebahagiaan lain, kerja di tempat baru. Kalau yang ini, pernah saya bahas sebelumnya. Kebahagiaan bisa merasakan sesuatu yang baru memang selalu meninggalkan kesan mendalam. Rasanya, bagi siapapun sama. Dua kebahagiaan sebelumnya toh terjadi karena ke-baru-annya : baru pertama ke Amerika, baru pertama ke Cina. Hal serupa juga terjadi waktu baru pertama kali kerja di bidang baru, dengan tanggung jawab baru. Dan yang terutama, bertemu teman-teman baru yang sering membuat saya cekikikan hingga tertawa terbahak-bahak, hingga malam ini.

FULL.jpg

Kebaruan dan kebahagian ini membuat saya berpikir ulang tentang poin 1.5 yang tersisa. 1.5 ini menjadi porsi dari kegalauan karena rencana yang belum terlaksana, serta kumpulan harapan yang sirna begitu saja. Tanpa sadar, bahkan seringkali, si satu koma lima ini porsi yang dimiliki kebahagiaan yang saya jabarkan di tiga paragraf sebelum ini. Mau baca 10 quotes di Instagram, curhat ke 10 teman, baca artikel 15 motivasi, tetap aja jatuh ke lubang sama, berulang-ulang. 

Tapi, di H-6 sebelum tahun baru datang, saya sadar harus tetap positif. Sebenarnya ada berkat juga ketika kita belum mendapatkan yang diinginkan. Pertama, kita punya kesempatan untuk mencoba lagi di tahun mendatang. Gratis loh nyobanya. Kedua, berkat harapan yang pupus, kita mendapat peluang ‘olahraga’ gratis, supaya tahun depan fisik dan hati bisa lebih kokoh dari sebelumnya. Kata orang, jiwa yang kuat bisa menarik jodoh yang kuat. Universe conspires, remember?

Gimanapun, saya penganut kepercayaan bahwa “You are what you think you want to be”. Kalau berpikir ingin jadi positif, bisa jadi positif. Kalau berpikir bisa jadi bahagia, pasti bisa bahagia. Kalau berpikir bisa lebih baik, pasti bisa lebih baik. 

Termasuk, kalau berpikir nggak perlu deg-degan, tetap tenang, semua akan baik dan selalu ada yang lebih baik, niscaya semua yang dipikirkan akan terjadi. 

Blog.jpg

Selamat menyambut Tahun Baru 2016!

0 thoughts on “Deg-Degan Nggak Sih?

  1. Gara

    Banyak yang terjadi sepanjang 2015, semoga di 2016 nanti makin sukses. Selamat Natal dan Tahun Baru!

    1. vinnydubidu

      Selamat Natal dan Tahun Baru, Gara! Selamat berlibur! 🙂

Leave A Comment