Kompilasi 30 Hari
Teman, si William, lagi rajin banget ngepost. Seminggu sekali, mau bosen, mau bete, mau seneng, pasti ngepost. Nah, saya mau ikutan.
Sebut saja, ini tulisan kompilasi. Gabungan cerita hidup dari.. 1 bulan terakhir.
Si William yang namanya disebut di atas itu, adalah teman yang didekatkan selama sebulan terakhir ini, karena sedikit kesamaan suasana hati. Doi lagi suram karena situasi di lingkungannya, saya pun begitu, sedikit.
Namun, berhubung yang namanya suram ini nggak boleh dipelihara lama-lama, mari coba kita pikirkan yang senang-senang saja.
**
Bulan ini, sebenarnya banyak cerita seru. Mulai dari ngelakuin hal baru, ngerjain hal baru, ngadepin masalah baru, nemuin solusi baru, dihadapkan dengan kegagalan baru, ketemu temen baru, dan macem-macem. Yang baru ini selain seru sebenarnya juga menyenangkan. Yah tetap aja sih ada bumbu-bumbu nggak enaknya. Cuman, masih bisa dinikmati dan disyukuri.
Bulan ini juga, terjadi pencapaian baru. Pencapaian kecil-kecil aja, nggak yang heboh-heboh banget. Misalnya : mencapai titik dimana kelinglungan di tempat kerja sudah bisa dihadapi dengan lebih bijak dan mapan (alias tenang). Ada juga pencapaian karena bisa mengendalikan emosi agar berimbang dengan logika, tidak berat sebelah.
Ada teman dekat yang mengambil pilihan baru yang mengakibatkan kami tak lagi bisa berjumpa di kantor setiap hari. Mengikuti emosi, suasana hati saya pasti akan terombang-ambing. Tapi, pencapaian saya untuk menahan emosi meluap-luap, mengijinkan logika saya untuk berkata “It’s her best, Vinny!”.
Bulan ini juga, dilimpahi rejeki baru. Namanya saja rejeki. Apapun bentuknya, terang saja wajib disyukuri. Nggak perlu “tapi“, nggak perlu “cuman“. Cukup “terima kasih“.
Terakhir, hari ini, pindahan. Kediaman lama yang sempat ditinggali sekian lama akhirnya menemukan empunya yang baru. Meninggalkan yang lama memang tak pernah mudah. Tapi hendaknya percayalah, yang lama kadang perlu di-upgrade, ditingkatkan. Peningkatan tidak harus diukur dari volume saja, melainkan nilai. Seberapa yang baru lebih bernilai, seberapa yang baru lebih pantas dimulai, seberapa pantas yang baru untuk dijalani. Kalau semua sudah terjawab dengan serangkaian alasan positif, mantapkanlah diri untuk meninggalkan yang lama.