Berirama
Untuk urusan mendengar lagu, saya lumayan telaten. Mulai mata melek, sampai mata merem, saya selalu mengusahakan ada lagu yang sedang diputar di sekeliling. Khususnya kalau lagi di tempat sendiri dan lagi sendirian ya. Kalau ada temen ya nggak usah setel lagu. Jalan-jalan atau ngobrol aja. 😀
Karena kebiasaan ini, saya pun membeli hape murah meriah yang bisanya cuma buat SMS dan telepon plus radioan. Enaknya HP model ini, radi-oan nggak perlu ribut, nggak pakai internet karena langsung pakai antena handphone (kalau nggak salah). Selain itu, baterainya juga irit. Biasanya, 2-3 hari baru saya cas lagi.
Untuk menggunakan fitur radio, umumnya HP model begini harus dicolokkan dengan headset. Supaya suara lebih mumpuni, saya pun membeli speaker portable. Selama hampir 6 bulan terakhir, keberadaan si hp dan si portable sudah tak terpisahkan.
Begitu bangun pagi, benda pertama yang saya cari (selain HP) adalah dua barang ini. Begitu dibuka, biasa HP sudah dalam posisi standby di menu radio. Soalnya, malam sebelumnya radio mati karena sleep mode yang dipakai. Kurang dari 5 menit, lagu sudah berbunyi di kamar.
Radio akan terus dinyalakan sampai saya mau meninggalkan rumah.
Pemutaran radio selanjutnya tentu berlangsung dalam perjalanan menuju kantor. Hampir tidak pernah saya berada di perjalanan tanpa bunyi lagu. Mau lagu radio, atau lagu Spotify, pokoknya kudu ada lagu.
Sesampainya di kantor, hal sama juga terjadi. Di kantor saya, setiap orang dibekali dengan headset portable. Selain buat teleponan, mungkin juga supaya setiap pegawai bisa mendengarkan lagu sembari bekerja (daripada sambil ngobrol). Makan siang, tidak ada lagu. Setelah makan siang, kembali ke meja kerja, Spotify dinyalakan kembali. Dulu sebelum ada Spotify, saya suka mengakses Tune In atau Youtube dan Apple Music – sebelum iuran bulanannya jadi mahal. Kalau lagi kerja sendiri, hampir 80% ada musik yang dimainkan.
Kembali ke perjalanan setelah pulang dari kantor, lagu pun kembali dikumandangkan. Sesampainya di rumah, HP dan speaker portable kembali beraksi lagi. Sampai jam tidur, sampai ketiduran, sampai besok paginya lagi… Begitu setiap hari.
***
Dengan kemacetan dan keriwehan kota Jakarta, mendengarkan lagu memang sangat membantu. Apalagi belakangan ini, atau akhir-akhir ini, dimana hujan sering turun. Kehadiran lagu baik ketika kamu di dalam atau di luar rumah, lumayan jadi teman yang bikin adem. Dengerin playlist bagus di tengah hujan di luar sana udah paling cakep!
Pasalnya, apapun suasana hati kamu, selalu ada musik yang bisa mengikuti. Senang, semangat, pengen joget, pengen ngelamun, pengen galau, pengen kesel, pengen ngomel, segalanya ada. Tinggal dicari saja.
Untuk teman di perjalanan, radio favorit saya belakangan ini adalah radio dengan playlist lagu soft beat, yang kebanyakan adalah tembang-tembang 90-an. Nggak yang menye, tapi liriknya bermakna, dan bikin semangat. Cuman ya nggak jarang juga, kalau malam minggu, atau lagi semangat, atau lagi ngantuk (dan biar melek), saya putar juga lagu-lagu masa kini yang berirama joget-joget itu.
Menutup akhir pekan di minggu pertama bulan Desember ini, saya tambahkan nih lagu yang diputer di radio saat perjalanan pulang saya ke rumah. Tembang lawas untuk menutup hari ini. Semoga besok berlangsung seru. Semoga Desember berjalan indah.
Salam!
Ada yang begini juga?
Andy William
karena memang sudah saatnya kita terima kodratnya dimana radio kita bukan lagi di 87,6 atau 102,2 lagi, tapi mengarah ke 90,4 dan in my case 98,3. hahahahaha