Facebook di-Hack
Sabtu lalu, tiba-tiba si abang ribut. Akun Facebook istrinya di-hack. Si hacker kemudian mengirimkan pesan ke teman-teman Facebook kakak ipar, seraya meminta temannya untuk mengirimkan uang ke rekening tertentu, dengan dalih akan mengembalikannya di malam hari (yang tentunya hanya tipuan belaka). Sayangnya, ada satu teman yang ketipu dan kemudian mengirimkan uangnya.
Kurang beruntungnya lagi, selain Facebook, hacker juga membobol BBM dan Instagram. Belum tahu sih kok bisa tembus sampai ke sana. Dugaan sementara sih, email yang digunakan untuk ketiga akun ini sama, dengan password yang juga sama. Karena, email Yahoo yang digunakan untuk registrasi ke ketiga akun tersebut pun tak lagi bisa diakses.
Tentunya, Mark dan kawan-kawan sudah menghadapi ribuan kasus ini dan menyiapkan sistem untuk menghadapi hal ini. Terbukti dengan tanggapan yang responsif oleh anak buahnya Mark terhadap laporan untuk akun yang dihack. Kalau mengikuti langkah yang diberikan Facebook, akun yang sudah jatuh ke tangan penipu akan hilang dalam waktu 2 x 24 jam.
Berikut beberapa cara melaporkan akun Facebook yang di-hack, yang semoga berguna.
Kalau mau baca detil di Facebook, bisa langsung ke sini juga kok.
How do I report an account for an impersonation?
- Lapornya dari laptop / komputer aja. Agak ribet kalau dari HP karena layarnya cukup banyak.
- Masuk ke akun profile yang sudah dibajak oleh orang lain. (gambar di bawah).
- Pilih bintik tiga di samping icon “Message“.
- Pilih “Report“.
- Nanti akan ditanya : “Mau dibantu apa sama Facebook?”
- Jawab aja : “Report this profile” alias laporin akun ini. Dengan ini, kamu menyatakan bahwa kamu adalah teman / kerabat si pemilik akun yang meminta Facebook untuk segera menutup akun yang telah dibajak tersebut.
Setelah itu, kamu akan diminta untuk mengisi form panjang (kemarin lupa dicapture formnya). Intinya, Facebook akan meminta nama, nomor telepon, dan email kamu sebagai si pelapor. Kemudian copy juga link profile dari teman yang Facebook-nya di-hack. Oh iya, kayaknya di tahap ini, saya juga diminta untuk meng-upload KTP atau kartu identitas untuk verifikasi profile saat memberikan laporan. Berhubung Facebook sangat aware dengan urusan privacy, kita juga diingatkan untuk menutup kode-kode penting saat meng-upload. Kalau udah, submit deh,
Tidak lama setelah ‘submit’, Facebook akan mengirimkan email notifikasi penanda kalau laporan kita sudah diterima. Kira-kira pesannya, “Harap sabar menunggu, nanti kami hubungi Anda kembali”. (gambar di bawah). Nggak perlu dibalas. Tunggu aja.
Sehari setelahnya, Facebook kembali mengirimkan email, meminta saya untuk mengirimkan fotocopy ID dari si terlapor atau pemilik akun asli. Saya kirimkan lagi KTP kakak ipar saya, dengan nomor ID yang sudah ditutup.
Send!
Saya melaporkan profile kakak saya di hari Minggu malam. Kemudian, Senin, saya menerima email notifikasi kalau laporan sedang diproses (mungkin tidur ya Mark dan kawan-kawan di Amerika sana pas saya kirim email). Selasa pagi saya diminta untuk mengirimkan KTP si terlapor alias si kakak.
Sekitar 8 jam kemudian (saya email Senin jam 11 pagi, dan menerima email balasan jam 7.30 malam), Facebook mengabari bahwa akun yang kakak saya sudah dihapus dari Facebook. Dan, yak! Memang sudah dihapus.
Nah, saya akhirnya nulis di sini karena hari ini aja, ada dua orang kerabat yang juga menghadapi kasus serupa. Kesel bener dengernya. Ngapain sih pinter-pinter tapi kerja begituan. Phew.
Kejadian ini mengingatkan saya untuk lebih was-was dan hati-hati dalam memanfaatkan sosial media, apapun itu. Beberapa pelajaran yang dipetik:
- Jangan pakai email sama untuk semua akun.
- Ingat, jangan pakai password yang mudah diketahui. Kalau rajin, bisa ganti 2 bulan sekali.
- Hati-hati kalau mau jual hp. Pastikan data-data sudah dihapus atau hard reset sebelum hp berpindah tangan.
- Kata orang, hati-hati juga kalau akses wifi umum karena ada kemungkinan data bisa dibaca.
- Kalau sudah kejadian, jangan panik. Cari cara untuk melaporkan, kasih tau teman-teman untuk ngepos sana sini supaya jangan ada yang ketipu.
- Untuk pengguna sosmed, hati-hati juga dengan konten yang diupload. Sebut saja masih untung karena penipuan masih dilakukan di ranah digital-digital aja. Gimana kalau si orang ndak bertanggung jawab itu menjamah tempat tinggal kita karena alamatnya beredar di sosmed (amit-amit).
- Untuk yang nerima email minta kirimin uang dari kawan, lebih baik curiga dulu aja. Baik hati boleh, tapi yang hatinya jahat juga banyak. Jangan sampai tertipu ya.
Begini kira-kira screenshot untuk proses laporan ke Facebook.
- Laporkan langsung akun profile yang dibajak dari Facebook.
- Isi form, lengkapi, upload KTP / ID lainnya, jangan lupa.
- Cek email yang dicantumkan di form, karena pasti ada email notifikasi dari Facebook.
- Facebook mengirimkan kembali email susulan untuk mengirimkan ID terlapor.
- Sabar…
- Sabar…
- Facebook sudah menghapus akun yang telah dibajak.
- Selesai.
Untuk BBM dan Instagram, saya belum ketemu ngutak-ngatik cara reportnya. Kalau teman-teman pernah punya pengalaman, silakan dibagi di sini.
Ingat ya, hati-hati!
Dixie
Ya ampun, ngeri banget ya sampe BBM & IG juga kena. Untung FB prosesnya cepet. Emang mesti hati2 bgt nih, makin banyak kejadian kayak gini :(. Thanks for sharing yaa
vinnydubidu
Iya, harus lebih hati-hati ya. Sama-sama, Dixie! 🙂