Everyone is Good at One Thing
Tiap manusia dilahirkan dengan keterampilan berbeda satu sama lain.
Dalam aspek komunikasi, ada yang terlahir dengan keterampilan bertanya, menjawab, mendengar, bertanya dan menjawab, bertanya dan mendengar, menjawab saja, mendengar saja, bertanya saja, atau… tidak satupun dari ketiga keterampilan di atas? Ah, sepertinya tidak. Pasti punya salah satu.
Bertemu dengan orang yang punya ketiga keterampilan di atas adalah berkah. Jaga baik-baik. Bertemu dengan orang yang punya dua di antara tiga, adalah lumayan. Pertahankan. Bertemu dengan orang yang hanya punya satu, hmm, ini yang cukup sulit. Coba sampaikan agar dia bisa menambah satu lagu keterampilannya. Mudah-mudahan berhasil.
Seringkali kita ingin mendapatkan jawaban setelah seseorang banyak bertanya. Tapi sayangnya, ada yang berhenti setelah bertanya. Tidak ada jawaban, sehingga kita yang sudah menjawab panjang lebar pun seolah tidak didengar. Kejadian satu kali nggak papa. Tapi kalau berkali-kali, capek pun.
Lagi-lagi, komunikasi adalah tentang dua arah. Tidak ada artinya berbicara kepada lawan bicara tanpa ada jawaban. Paling tidak, respon yang baik lebih baik daripada tidak sama sekali. Baik tidak berarti benar. Baik sifatnya subjektif. Untuk saya, baik melibatkan hati dan empati. Sejauh mana seseorang bertanya, sejauh itu juga dia bisa berempati dalam memberikan jawaban karena mendengar jawaban yang kita berikan. Toh kadang kita sudah tau jawaban atas pertanyaan kita sendiri. Cuma butuh validasi orang lain saja.
Jadi, kembali lagi ke topik ini.
Semua orang pasti punya satu keterampilan dari tiga yang saya sebutkan di atas. Tapi, ada baiknya coba tingkatkan keterampilan itu menjadi dua. Entah kenapa, saya rasa penting punya dua dari tiga opsi di atas. Sebab kalau tidak, rasanya ada yang blong dari interaksi yang dilakukan dengan orang yang bersangkutan.
Kalau udah punya dua dari tiga keterampilan di atas, ada pertanyaan lain lagi sih. Kapan harus mengeluarkan keterampilan itu, dan di mana?
Isn’t it hard to be a right man at the right time in a right place?
Memang ndak ada habisnya kalau menjawab pertanyaan sendiri.
Mari balik ke makan siang. Selamat bekerja. Selamat berlibur!