All Indonesia Vinny  

Bangkok – 160

Sampai tulisan ini dibuat, saya tak henti-hentinya takjub dengan alam yang mempertemukan saya dengan banyak orang baik. Tak hanya itu, banyak hal-hal yang saya rasa kurang baik, tapi kemudian menjadi baik. Ingat: baik, benar itu relatif.

Dulu, saya selalu kagum dan takjub dengan salah satu senior di kantor. Mendengar suaranya di Skype call saja, saya sudah merasa dia keren.  Bahasa Inggrisnya bagus (bukan rekan di Indonesia), pintar, bersahaja, baik, keren deh pokoknya. Kala itu, saya tak berharap akan bertemu dengannya karena kayaknya kerjaan saya dengannya tak nyambung-nyambung amat. Tapi, siapa sangka. Sudah hampir enam bulan ini saya bahkan bekerja dekat dengannya. Aslinya ya memang keren dan sangat baik!

Tinggal di Bangkok pun bukan perkara mudah buat saya. Bayangkan harus bekerja berjam-jam di kantor, lalu pulang ke rumah, istirahat, tidur, bangun, kerja lagi. Begitu setiap hari, sendiri. Tapi, lagi-lagi perkara ini dimudahkan karena rekan kerja saya yang dikirim ke sini juga baik. Anaknya nggak neko-neko, menjalani hidupnya dengan cara yang unik, yang sering membuat saya berpikir: nggak usah tegang-tegang amat. Just live your life the way it is.  Sungguh penyeimbang yang baik untuk otak saya yang mudah dan sering khawatir.

Teman saya pun baik. Banyak yang baik. Ah, semuanya baik dengan caranya masing-masing. Cara yang saya tidak bisa ungkapkan di sini. Kebaikan yang membuat saya bertahan dengan berbagai gejolak yang kerap terjadi di pikiran saya. Mulai dari yang receh, sampai yang serius bener. I SUPER LOVE YOU ALL!

Malam ini, saya khawatir. Terhadap banyak hal yang belum dan akan terjadi. Tapi, mengingat bagaimana selama ini alam berbaik hati kepada saya dengan mengirimkan saya orang dan perjalanan terbaik dalam hidup, rasanya saya tidak perlu takut.

Things will be fine. As how it always be.

Seems like I say this a lot :).

0 thoughts on “Bangkok – 160

  1. nyonyasepatu

    Alhamdullilah walau jauh di sana tapi ketemunya yang baik ya hehe

    1. vinnydubidu

      Iya mbaa bersyukur sekalii

  2. […] untung ya kan teman-teman saya baik. Respon setelah liat rambut saya masih nggak menyakitkan […]

Leave A Comment