All Vinny  

Salah Potong Rambut (Selesai)

Melanjutkan cerita pertama…

Karena menerima respon positip pada salah potong rambut jilid satu, saya pun happy. Saking happynya, motivasi untuk mempertahankan model rambut ini semakin besar.

Rambut saya ini cepat panjang. Jadi, sekitar 3 minggu setelah potong pertama, bentuk rambut saya sudah terlihat beda, cenderung kurang jelas. Bawahnya udah nongol-nongol ke luar (karena dekat bahu). Bahkan, sudah bisa diiket. Intinya, panjang.

Jadi, saya mau potong rambut lagi!

Kali ini, saya berniat mencoba salon lain yang harganya di bawah 250rb. Pagi-pagi di hari Minggu, sambil pake payung karena hujan, saya mampir ke salon inceran saya, yang KAYAKNYA lebih murah, karena tokonya lebih kecil. Sayangnya, salonnya tutup.

Jadi, karena hasrat potong rambut ini juga menggebu-gebu, saya balik lagi ke salon si ibu, yang letaknya nggak jauh juga dari salon yang tutup.

Hari itu, salon agak rame. Pas juga, ada si ibu yang kebetulan lagi nggak pegang kepala siapa-siapa. Begitu masuk, ibunya senyum-senyum. Saya langsung dipegang si ibu. “Yes, masih inget,” pikir saya. Abis itu, saya digiring untuk cuci rambut. Dan, dimulailah sesi pemotongan rambut.

Seperti biasa, modal saya tetep hape dan gerakan tangan. Foto siapa yang saya kasih? Tentu saja Marissa Anita lagi. Eh, kali ini plus hasil potongan rambut saya yang saya pasang di blog pertama saya itu. Si ibu manggut-manggut. Saya menyerahkan kepala saya pada si ibu.

Krecek krecek…

Ibu mulai motong. Eh, tampak pendek potongannya.

Kecrek kecrek…

Eh bener lebih pendek dari seharusnya. Tapi si ibu masih lanjut motong. Karena anaknya pasrah, saya diem aja sambil ngeliatin. Walopun, hati mulai merasa terjadi kesalahan lagi pada pemotongan kali ini.

Setelah selesai potong, rambut dikeringkan. Selesai dikeringin, dirapiin alias digunting, lagi.

DAN…

Tentu saya kali ini hasilnya udah beda arah dari contoh. Kali ini, hasil saya lebih mirip @meiranastasia. Pendek kiri kanan belakang.

Saya mabok betulan setelah potongan kali ini. Pendek banget! Terasa seperti bro daripada sis. Ingin rasanya pakai hoodie setiap hari.

Lagi-lagi, untung ya kan teman-teman saya baik. Respon setelah liat rambut saya masih nggak menyakitkan hati:

  1. Ini salon kemarin? Kependekan? Kalau kependekan sekali, berarti kurang teliti. Kalau dua kali, berarti emang selalu kependekan dari request (bener juga ini haha).
  2. Bagus kok bagus. Cocok. Potong di mana?
  3. Eh kan nggak pernah model rambut begini. Lucu juga!
  4. Itu aja, cari kupluk. Atau cari gaya pin up hair….

Tu kan temen-temen saya pun sebenernya tak bisa berkata apa-apa. Tapi respon terakhir itu saya amanahkan, sehari setelahnya dan hari-hari seterusnya. Karena, rambut boleh salah potong. Tapi, hidup harus terus berjalan benar.

Jadi, demi hari yang tetap baik…

Satu, saya langsung beli scarf rambut.

Dua, mantengin Youtube dan Pinterest tentang cara masang scarf di rambut, atau “how to hide your wrong haircut”, atau “scarf for short hair”, dan keywords sejenisnya. 

Tiga, saya pasang headband scarf ke kantor. Rencananya, sebulan ini saya akan pakai scarf sampai terlihat seperti sis lagi… 😄.

1535649283414.JPEG
Foto ketiga, salah satu inspirasi Pinterest.

Cerita salah potong rambut, SELESAI.

PS: Apakah saya harus mulai mencari salon langganan?

Leave A Comment