Jakarta-ku
Yang dirindukan :
- Perjalanan 45 menit ke kantor, kalau berangkat jam 7.45. Telat berangkat 5 menit = telat nyampe di kantor 15 menit.
- Mencoba tidur diiringi bunyi truk, speaker jalan tol, atau dentuman dari gelonggongan besi yang terjatuh.
- Cilok depan kantor yang gerobaknya warna hijau, bergambar Upin Ipin.
- Stress berat karena kerja.
- Ketawa karena kebanyakan minum (air putih atau bukan air putih).
- Ketawa berat karena kerja, juga.
- Dimarahin atasan, dalam bahasa Inggris.
- Melihat atasan marahin orang lain.
- Dipuji atasan.
- Melihat atasan memuji orang lain.
- Ngomongin atasan.
- Gofood jam 4 sore.
- Excited menyambut Sabtu.
- Excited menyambut jam pulang kantor.
- Ngintip ke lantai 1, dari lantai 3, jam 6 sore. Liat siapa yang nongkrong.
- Kerja jam 9 pagi – 9 malam.
- Lembur sampai jam 11 malam, karena dapat kerjaan dadakan jam 9 malam.
- Menyiapkan atasan untuk ketemu wartawan, sembari menyiapkan diri dimarahi atasan setelah ketemu wartawan.
- Menyampaikan argumen di ruang rapat, dalam Bahasa Inggris.
- Bikin jadwal di Google Calender.
- Terima invitation meeting, hampir setiap hari.
- Meeting tiap hari, paling tidak 1 kali sehari.
- Naik gojek pulang ke rumah.
- Naik gojek berangkat ke kantor.
- Belajar backpack dance hari Jumat malam.
- Ngomongin atasan sambil minum air dan bukan air, Jumat malam.
- Dengerin orang ngomongin rencana kudeta, Jumat malam.
- Dan peristiwa istimewa di sela-sela 27 hal m di atas.
Dirgahayu ke-74 Indonesia-ku tercinta.
Yang saat ini ber-ibukota di Jakarta-ku.
Yang mungkin satu atau dua dekade mendatang, ibukota-nya ada di Pulau Kalimantan(-ku).