Apalah Arti Sebuah Nama
Saya nggak pernah mikir-mikir amat kalau ngomongin “nama” dan arti di baliknya. Entah itu pas denger nama orang, atau terhadap nama saya sendiri, jarang banget saya kepikiran “eh nama orang itu ada artinya deh”. Katanya, orang bakal sibuk mikirin nama, waktu akan punya bayi. Jadi, belum jatahnya saya mungkin untuk pusing dengan urusan nama. (Eh, enggak deh. Saya pernah suka banget dengan nama Aurelia Aurita dan ingin ganti nama saya jadi itu, sebelum tau ternyata itu nama latin ubur-ubur haha.)
Cuman, ada momennya saya selalu ingat dengan penjelasan singkat Bapak saya soal nama saya. Khususnya di masa-masa saya sedang goyah. Entah sengaja atau enggak, bener atau becanda, beliau pernah bilang kalau nama saya dan 4 abang lainnya yang berawalan H, terinspirasi dari Hercules. Pernah saya singgung sedikit di postingan ini, tahun 2014 lalu. Udah lama banget :).
Penjelasan Bapak, singkat.
Kami dikasih nama yang bersinggungan dengan Hercules, supaya bisa sekuat Hercules.
Dan, entahkah ini yang namanya sugesti atau doa orang tua, kadang saya merasa saya kok memang kuat. Paling enggak, sedikit lebih kuat dibandingkan dengan teman-teman yang pernah saya temui. Bahkan yang sesama perempuan. Tomboy, kata orang-orang. Jangan-jangan gara-gara namanya Hercules itu?
Kalau kuat urusan kesehatan, hmm, lumayan. Bukannya minta nih, tapi tubuh saya lumayan kooperatif diajak melalui aktivitas berat, untuk waktu yang lama. Kalaupun diperlukan, biasanya tubuh minta diistirahatkan 1-2 kali dalam setahun, alias sakit beneran 1-2 kali aja setahun. Dengan saya yang makannya juga bebas-bebas aja dan olahraga yang juga bebas sebebas-olahraga-kalo-pengen-aja, saya sangat bersyukur dengan ketahanan fisik saya. Hercules!
Tapi, jangan salah.
Kuat urusan fisik, nggak melulu diikuti kuat urusan psikis. Dengan penampakan seperti sekarang, banyak yang mengira saya nih berjiwa kuat, tabah, tegar, dan sejenisnya. Padahal, aslinya mah ya biasa aja. Bisa sedih juga, bisa galau juga, bisa sedih banget juga, pun galau nggak jelas juga. Cuma mungkin karena kekuatan fisik, emosi pun seringkali bisa diredam dengan lebih mudah. Seringkali, bukan selalu.
Di banyak kesempatan, saya berharap ke-Hercules-an terjadi pada pikiran dan jiwa saya. Kalau sedih, ya nggak usah lama-lama. Kalau galau, ya nggak usah berlebihan. Biasa aja. Yang cepet aja lupanya.
Cuman, belakangan baru saya sadari, pikiran bahwa sejarah penamaan saya, tanpa sadar membangun tendensi di diri saya untuk meniadakan emosi. Bawaannya pengen tampil baik-baik saja setiap saat. Plus, ingin jadi kuat setiap saat. Sampai kemudian, semua pertahanan runtuh dan buyar.
Dalam rangka mengenang Bapak, kalaupun betul nama saya terinspirasi dari sosok Hercules, saya ingin mensyukuri sejenak penamaan ini. Kalau boleh minta lagi, tetep, maunya saya energi Hercules yang kuat itu bisa lebih sering menaungi hidup saya luar dan dalam.
Tentu dengan kesadaran dan penerimaan baru, Hercules pun boleh sedih. 😊.
Phebie
Wah hampir saja ada yg bernama ubur-ubur ya 😁 iya nama itu doa
nyonyasepatu
Padahal nama itu penting ya sebenarnya