Saya udah promosiin series ini ke beberapa orang, tapi belum ada yang terpanggil buat nonton keknya bahaha. Tapi saya masih semangat mengenalkan series ini, khususnya untuk: yang suka nonton stand up comedy, suka film dengan latar belakang Amerika tahun 1950-an, suka musik jazz/drama musikal.

Set in the 1950s, Miriam “Midge” Maisel is a content wife and mother whose perfect life takes a sudden turn when she discovers an unknown talent — stand-up comedy.

Rotten Tomatoes

Tokoh utama di serial ini adalah Miriam “Midge” Maisel. Midge adalah orang Yahudi, ibu muda dengan 2 anak, dari keluarga lumayan tajir. Ibunya ibu rumah tangga kece dan stylish (mungkin kek ibu-ibu yang biasa masuk majalah Tetlar), sementara bapaknya adalah dosen kimia di Universitas Colombia. Karena latar belakang keluarga yang demikian, perjalanan Midge menjadi komedian (yang jenjang karienya dirasa tidak jelas, duitnya dikit, plus perempuan pun) penuh tantangan.

Perkenalan Midge dengan stand up comedy berawal dari suaminya, Joel Maisel. Joel punya mimpi terpendam untuk jadi komedian. Jadi tiap malam, dia dan Midge akan mampir ke club untuk menampilkan materinya. Midge juga mendukung penuh keinginan Joel untuk jadi komedian. Kalau dapet ide, Midge akan mencatat ide joke untuk Joel. Pas Joel nampil, Midge akan ngitungin jumlah orang yang ketawa untuk tiap joke yang dibikin untuk dianalisa sesudahnya (sesulit itu jadi komedian). Di club inilah, Midge berkenalan dengan Susie, salah satu pegawai klub.

Sampai season 3 yang saya sudah tonton, lebih dari setengah film ini adalah penampilan panggung stand up comedy. Walopun ada beberapa bagian yang saya kurang paham karena ngambil isu yang Amerika banget, tapi banyak bagian juga yang bisa ditangkap dan memang lucu.

Bahkan, walaupun adegannya nggak lagi di atas panggung, scriptnya juga kayaknya ditulis dengan pendekatan stand up comedy dan teater, dengan timing dialog yang cepat, tepat, dan nendang. Makanya, menurut saya series nih pas banget untuk yang suka stand up comedy, karena elemen basic stand up (bit, punch line, tempo, dan lain-lain) bener-bener jadi pondasi kuat untuk serial ini.

Di luar komedinya, saya juga suka kostum, setting, dan properti di serial ini. Dandanan, model dan warna, semuanya kok klasik banget. Nggak kebayang deh sibuknya bagian kostum dan wardrobe waktu syuting setiap episode.

Saya paling terkesan dengan properti telepon yang nomornya kudu diputer itu. Rupanya telepon kayak gini kabelnya bisa panjang banget yak, bisa dibawa dari ruang tamu ke dalam kamar. Mungkin 10 meter ada kali. Saya jadi pengen punya telepon kayak itu haha.

Berikutnya, mungkin karena ceritanya Midge adalah keluarga menengah ke atas, ada cukup banyak adegan di series yang menggambarkan acara ngumpul-ngumpul baik yang di rumah aja ataupun di pesta. Di tengah acara ini, biasa ada tarian atau nyanyian sebagai hiburan. Di sinilah, saya bisa menikmati nuansa drama musikal di serial ini. Dan cukup banyak loh adegan dengan nuansa begini. Puas banget untuk kamu yang suka nontonin tarian ala drama musikal.

Selain karakter Midge, saya juga seneng dengan karakternya Susie Myerson, itu tadi, pegawai di bar tempat Joel tampil. Karakter Susie ini galak, tomboy, tapi baik banget apalagi sama temennya. Ini mungkin jadi sosok temen yang paling enggak kita ingin miliki satu sosoknya dalam hidup, karena walaupun temen ini galak di luar, dia itu baik banget di dalam. Seru deh pokoknya kalau nonton adegan yang ada Susie-nya.

Terakhir, ternyata pemeran Midge, Rachel Brosnahan, juga main di The Blacklist, Gossip Girl, dan beberapa film lainnya. Dari beberapa yang saya pernah tonton, Rachel ini selalu punya karakter yang “dark”, entah misterius, pendiam, atau bahkan ternyata killer. Gelap-gelap dehh pokoknya.

Makanya, pas nemu nonton dia awal-awal di sini, saya agak pangling. Soalnya di sini karakternya kebalikan banget dari biasanya: ceria, manis, dan lucu. Emang keren ya akting itu, bisa mengubah karakter seseorang jadi segitunya!

Gimana, udah kepancing belum dengan promosi saya? Haha. Series ini bisa ditonton di Prime Video, sampe Season 3. Nah, cobain dulu deh 1 episode. Siapa tahu suka.

Sebagai penutup, saya persembahkan salah satu lagu favorit saya!