Teka-Teki Nikah

Memasuki episode ke-4 podcast serial Life as Married vs Single Woman dengan Mba Noni, pertanyaan saya tentang pernikahan mulai terjawab sedikit demi sedikit.
Kenapa saya bilang sedikit demi sedikit? Sebab, membahas pernikahan dari sudut manapun, akan memunculkan pertanyaan baru yang nggak habis-habis. Jangankan kita yang belum nikah, yang udah nikah pun masih banyak pertanyaan, yang kayaknya belum bisa dijawab, kalau belum sampai kejadian. Makanya, teka-teki banget deh yang namanya nikah.
Tapi, untung banget belakangan daftar pertanyaan saya itu bisa dibahas bareng Mba Noni dan memberikan efek kelegaan, sedikit.
Di episode ketiga serial ini, kami membahas tentang anggapan soal pernikahan.
Untuk yang suka berprasangka seperti saya, pasti pernah punya asumsi tentang pernikahan. Kalau saya, kebanyakan sih yang negatif, daripada yang positif. Setelah dibahas di episode ini, ada poin-poin yang sedikit berubah setelah saya dengarkan pengalamannya, dari orang yang udah nikah. Salah satunya, anggapan saya tentang kalau nikah itu nakutin. :).
Merayakan 1 bulan kolaborasi Podcast single dan nikah, saya dan Mba Noni ngobrolin tentang nikah muda. Topik di episode ke-4 ini adalah usulan dari salah satu teman Mba Noni yang dengerin podcast ini.
Urusan nikah muda atau nikah cepet ini banyak jadi topik diskusi, waktu saya masih SMA dan kuliah. Khususnya oleh temen-temen saya. Ada juga yang betulan nikah muda. Lulus kuliah langsung nikah, bahkan lulus SMA pun ada yang langsung sudah nikah (anaknya udah 4 sekarang).
Nah, begitu sekarang udah lulus kuliah bertahun-tahun, tentunya saya udah ada di kubu seberang dari nikah muda dong, yakni yang untuk beberapa orang dianggap: telat nikah. Situasi ini bisa terjadi dengan sengaja (pilihan), atau nggak sengaja (tadinya pengen cepet, tapi apa daya belum dapet).
Nyebut dua kata ini, tadinya bikin serem ya. Tapi begitu dibahas, ternyata ada juga hal yang bikin kesereman ini sedikit berkurang, khususnya bagi mereka yang kerap dipesenin “cepat kamu nikah, udah umur segini”. Tenang, kawan. Kamu nggak sendirian!
Dari ngobrol-ngobrol terpisah dengan teman saya yang rajin dengerin Podcast ini, saya makin merasa bahasan dengan Mba Noni ini sungguh banyak memberikan masukan untuk yang masih single. Soalnya, kayak dapet nasehat dari Mba Noni, tapi dalam versi yang bisa diserap. Beda dengan kalau yang nasehatin adalah keluarga, walaupun mungkin intinya sama haha.
Eh tapi, buat yang udah nikah, beberapa bahasan di sini juga bikin temen saya (yang udah nikah) merasa nggak sendirian. Paling enggak, ada sedikit kelegaan saat mendengar bahwa situasinya juga dialami pasangan lain.
Bahkan, ada temen saya yang merasa jadi lebih positif dalam memandang fase single ini setelah mendengarkan beberapa episode Podcast ini. Mudah-mudahan, komentar positif yang disampein itu bukan karena saya temennya mereka ya. Haha.
Tapi seperti kata Mba Noni, kami ini bukan expert di dunia nikah-nikahan dan perempuan loh yah. Jadi obrolan yang akan kamu denger ya murni pengalaman, dan apa yang kepikiran kami pas ngobrol.
Kamu sendiri pernah nggak merasa kalau pernikahan itu penuh pertanyaan?
Saya masih punya. Banyak. Haha.