
Dating, meh
“Gue lagi off. Mau instrospeksi diri dulu.”
Begitu balasan temen saya di DM Instagram. Sesaat setelah kami bertukar kabar singkat tentang kehidupan kami, dari dua pulau berbeda, terkait sektor per-datingan. Jawabannya sempat bikin saya ragu, apakah dia berkenan untuk melanjutkan pembicaraan atau itu adalah isyarat untuk ‘udahan yuk (ngobrolnya)’.
Tapi ya tetap saya lanjutin saya nanya-nanyanya. Namanya juga… kepo. Hehe.
Intinya, teman saya sedang ndak mau lah memulai kisah asmara, kalau ujung-ujungnya tersakiti.
“Iya. Aku tuh kayak lagu Meggie Z. Percuma bercinta kalau takut sengsara,” tambahnya.
Klise sih. Tapi ya memang begitu adanya. Mungkin begitu juga perasaan mereka atau kami-kami yang lajang setiap kali ingin memulai hubungan. Ya nggak? Lupakanlah perkara cocok nggak cocok, keluarga setuju atau tidak, punya prospek atau buntu, dan perkara-perkara masa depan lain. Mau ngurusin otak dan hati sendiri saja, udah segan.
Akhirnya, beberapa mengambil pilihan seperti teman saya. Ndak usah memulai kalau toh nanti berakhir (tidak jadian). Ada juga yang milih mulai aja dulu, kalau berakhir, yo wis. Ada yang berpikir, kalau ndak mulai, gimana bisa berakhir (indah). Ada juga yang: ndak usah. Titik. Atau, mulai aja. Titik.
Melanjutkan jawabannya, teman saya bertanya balik.
“Lo gimana?“
Waktu dia tanya. Hanya satu hal yang melintas di pikiran saya.
Saya takut tugas saya di dunia selesai besok. Bukannya firasat loh. Melihat dunia sekarang, kayaknya perihal mati ini betulan bisa terjadi kapan aja, untuk siapa aja, pada kondisi fisik apa saja. Pemikiran itu pun makin nyata belakangan. Kalian udah tau lah pasti apa yang dibaca dan diserap tiap hari setiap kali layar memandangi Twitter, Instagram, dan kawan-kawannya.
Berita kematian pun semakin macam-macam. Selain masih didominasi oleh virus Covid-19, banyak juga yang meninggal karena penyakit. Memang, penyebab kematian dari dulu ya beberapa hal itu aja. Tapi, betulan deh, melihat berita itu tiap hari, bikin saya merasa kematian itu semakin dekat.
Saking kepikiran itu juga, makanya saya juga sempat ngebahasin ini di Podcast dengan Mba Noni. Walaupun bahasan ini ndak ada urusan sama asmara, tapi ini juga salah satu output dari pemikiran saya soal kematian ini.
“Gue takut besok hidup gue kelar, tapi banyak yang belum tersampaikan. Jadi gue on-on-in aja semua.“
Ira
jadi kepikiran pake caranya Mbak Noni atau punyamu di podcast ini yaaak untuk ngasi tahu informasi soal tabungan ini
vinnydubidu
Iya benerr, Iraa. Syukur2 ya ada yang tergerak. Baik juga untuk rencana jangka panjang.