Indonesia Vinny  

Ngurus Sendiri

Siapa yang suka ngurus sendiri keperluan bikin / perpanjang dokumen mulai dari SIM, Paspor, Visa dan kawan-kawannya? Siapa yang malesss banget ngurusin sendiri karena nggak mau ribet, atau nggak punya waktu?

Saya masuk golongan pertama. Tapi, nggak bohong juga kalau ada kondisi yang membuat saya menjadi individu yang kedua. Haha.

Perpanjang SIM

Tahun 2016 adalah pertama kalinya saya berhasil ngurus perpanjangan SIM sendiri. Seperti yang pasti kamu juga sudah prediksi, prosedurnya panjang, bolak balik, dan harus sabar. Plusnya, murah (sesuai biaya normal), dan puas! Ini adalah pertama kalinya saya belajar dan sadar bahwa kalau mau ngurusin apa-apa sendiri, kita perlu rajin dan niat berkutat di Google untuk beberapa jam, mencari informasi khususnya pengalaman dari orang lain, untuk meminimalisir kesalahan / kekurangan dokumen di hari H. Jadi, untuk kamu semua yang pernah tulis cerita kamu soal ngurusin SIM, terima kasih!

Perpanjang SIM Beda KTP

Perpanjang Paspor

Tahun 2017, saya ngurus perpanjangan paspor sendiri juga. Perasaanya sama juga seperti ngurusin SIM. Eh cuman, untuk ngurusin paspor, nggak seribet SIM. Waktu itu, sudah ada jalur online yang bisa ditempuh. Pendaftaran via online. Dapat jadwal. Lalu hadir di kantor imigrasi sesuai jadwal yang ditentukan. Foto. Tunggu. Jadi deh, sesuai jadwal! Murah, dan lagi-lagi, puas!

Perpanjang Visa Amerika

Kalau ini, terjadi di tahun 2019. Banyak sekali referensi di internet soal ini, termasuk dari Mbak Noni. Jadi, kalau kamu lagi akan mengurus, dan ingin ribet (ingin ribet adalah tips paling utama), silakan coba sendiri. Meskipun sempet diribetkan karena nggak dapat perpanjangan dengan interview waiver alias harus interview, tapi berhasil juga kok perpanjangannya.

Perpanjang Visa Amerika via interview

SIM Internasional

Ini untuk coba-coba aja. Sebelum berangkat ke US bulan Agustus lalu, saya udah sempet mau bikin. Cuma karena kayaknya ribet karena harus ke Korlantas Polri Jakarta, dan butuh waktu 2-3 hari, saya mengurungkan niat. Minggu lalu, saya coba bikin lagi. EH ternyata, pembuatan SIM Internasional bisa dilakukan 100% online, tanpa perlu kunjungan ke kantor polisi. Selagi dokumen lengkap, pembuatan ini sangat simple.

Setelah daftar di website https://siminternasional.korlantas.polri.go.id/, selesaikan pembayaran, terima konfirmasi pembayaran, lalu terima konfirmasi apakah pengajuan kami ditolak atau berhasil.

Anyway, saya mengajukan 2 x untuk ini. Yang pertama, pembuatan saya ditolak karena saya rancu dengan mengisi kolom alamat KTP dengan alamat domisili saat ini. Kemudian, saya juga mengirimkan pasfoto dengan mata yang pakai kontak lens. Setelah mengoreksi, pembuatan saya berhasil di kali kedua. Jika berhasil, nggak lama setelah bayar, kamu akan terima link tracking plus resi pengiriman SIM Internasional kamu, yang dikirimkan via Pos Indonesia.

Untuk yang satu ini, saya juga sempat baca-baca. SIM Internasional ini sebenarnya lebih kepada terjemahan SIM asli kita. Saat digunakan, SIM asli (misalnya SIM A saya), tetap perlu disertakan dengan SIM Internasional ini. Masa berlakunya pun maksimal 3 bulan sejak kita menginjakkan kaki di negara lain tempat SIM ini digunakan. Setelahnya, nggak berlaku lagi, walaupun masa expired SIM ini adlaah 3 tahun.

Karena belum pernah pakai, saya nggak bisa berbagi pengalaman lebih lanjut soal penggunaannya atau seberapa benar informasi yang saya terima itu. Kalau kamu punya pengalaman, silakan bagikan di sini!

Mengubah data sertifikat vaksin

Ponakan saya akan berangkat ke LN untuk studi 5 hari lagi. Pas beresin dokumen, ternyata nama di sertifikatnya typo! Kurang 1 huruf. Pas tau, siangnya dia langsung kirim email ke sertifikat@pedulilindungi.id. Keesokan paginya, saya ketemu artikel ini.

Cara perbaiki data salah di sertifikat Peduli Lindungi dari CNN Indonesia.

Saya lalu menelepon hotline service Peduli Lindungi di 119, sekitar jam 8.30 pagi. Teleponnya langsung terhubung dengan operator. Saya menginfokan ingin mengganti data sertifikat, plus NIK, email, dan nomor telepon ponakan saya (sesuai yang terdaftar di Peduli Lindungi). Lalu diminta menunggu 1-2 menit. Setelahnya, operator menginfokan kalau data sudah diganti. Harap menunggu 1×24 jam, dan mengecek di aplikasi kembali. Jangan lupa log out dan log in aplikasi, untuk memastikan sertifikat sudah terganti. Telepon ditutup.

Setengah jam kemudian, ponakan saya ngabarin kalau nama di sertifikat sudah terganti. Hore!

Durasi telepon 5 menit + nunggu 30 menit. Sungguh layanan yang memuaskan!

Perpanjang paspor (lagi)

Hari ini, saya bantu abang saya untuk mendaftarkan diri di antrean online untuk perpanjang paspor. Di atas, saya perpanjang paspor tahun 2017, dimana waktu itu saya inget banget, pendaftaran online hanya terbuka untuk opsi di kantor imgrasi Jakarta. 4 tahun setelahnya, alias hari ini, daerah juga mulai menerapkan ini! Jadi, sungguh sebuah kemajuan dan kemudahan.

Cukup download aplikasi Layanan Paspor Online di Android atau iOS, sign up dengan gmail/Facebook, udah deh. Tinggal cari kantor imigrasi di daerah kamu, dan ikuti proses lanjutannya.

Kalau ribet…

Tak selamanya tindakan saya untuk urusan ini lurus kayak batang bambu. Baru-baru ini, saya mengurus salah satu dokumen di Banjarmasin. Informasi yang saya terima, pengurusan sendiri sangat susah, apalagi pandemi membuat antrian di kantor pengurusan jadi cukup panjang. Atas alasan itu, maka saya memutuskan (dengan berat hati) untuk meminta bala bantuan. Jadi sih, tapi bikin phew.

Kesimpulan

Saya ngobrol dengan teman saya, Lina dan Lauren, soal ini.

Intinya, kalau bikin dokumen sendiri, pasti lebih ribet karena harus riset dan ngumpulin berbagai dokumen pribadi (fotokopi/scan). Padahal kalau dipikir-pikir, minta orang lain untuk mengurus juga cukup ribet. Tahap yang kita tempuh tetap sama, kumpulin data, bikin pas foto, dan lain-lain. Bedanya, abis nyerahin, kita tinggal diam-diam aja. Sementara kalau ngurus sendiri, kita akan terus terlibat sampe jadi. Tapi, bukan berarti nggak bisa kok.

Kemudian, pastikan selalu cari referensi terbaru tentang prosedur pembuatan surat (saya biasa set hasil pencarian Google untuk tulisan 1-12 bulan terakhir), supaya dapat informasi yang terupdate juga. Jadinya, nggak salah dan ribet pas hari pembuatan.

Terakhir, pandemi ini jadi ada nilai plusnya karena banyak kebutuhan pengurusan yang bisa dilakukan online. Jadi, silakan manfaatkan kemudahan prosedur ini.

Memang banyak situasi yang membuat kita ‘terpaksa’ dan perlu meminta bantuan untuk pengurusan dokumen. Namun, sebisa mungkin, boleh coba kok ngurus sendiri. Jadi belajar ngatur waktu juga karena pasti nggak bisa mepet-mepet, dan pastinya pengalaman ini akan berguna kalau lain kali ada kebutuhan serupa lagi!

Selamat mengurus!

Leave A Comment